Neicytekno.net – Pembelajaran menggunakan Media Multimedia saat ini sedang menjadi Tren di Masyarakat terutama dalam dunia pendidikan. Selain dari itu, ada konsep pembelajaran yang ternyata Efektif dan lebih baik di terapkan dalam proses Belajar Mengajar. Pembelajaran tersebut bersifat Kontekstual.
Apa itu Pembelajaran Kontekstual ?
Pengertian Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, Pembelajaran yang dilaksanakan bisa dilakukan dimana saja seperti di sekolah, Rumah, atau dalam kehidupan masyarakat secara langsung. Orang Dewasa biasanya akan memperlajari sesuatu karna mereka berpikir “Bisa” di manfaatkan langsung di masyarakat. Sedangkan Peserta didik hanya memiliki sedikit kesempatan untuk melakukan hal seperti itu. Nah dalam Hal ini kita harus menerapkan pendekatan untuk mengatasinya.
Sebagai Pendidik, Harus bisa membantu peserta didik dalam memahami semua pembelajaran agar Relevan dengan kehidupan sehari-hari. Kamu bisa membantu Peserta didik dalam Relevansi materi pembelajaran dengan cara melakukan pendekatan yang mampu memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk mengaplikasikan semua hal yang di pelajarinya dalam kehidupan sehari-hari. Nah itu adalah Pembelajaran Kontekstual.
Pembelajaran Kontekstual merupakan Konsep belajar yang membantu pendidik dalam mengaitkan atau menghubungkan antara Materi Pembelajaran dengan keadaan di kehidupan sehari-hari. Kemudian Pendidik “Mendorong” peserta didik untuk membuat suatu hubungan antara pengetahuan yang dipelajarinya dengan kehidupan di masyarakat (Kehidupan sehari-hari).
Singkatnya adalah, Pembelajaran Kontekstual lebih mengutamakan Pengetahuan dan Pengalaman. Dengan begitu, Peserta didik akan lebih Kreatif, aktif, Kritis, serta mampu memecahkan masalah dengan pembelajaran yang mengasikan dan tidak membosankan.
Bagaimana cara Menerapkan Pembelajaran Kontekstual ?
Penerapan Pembelajaran Kontekstual
Langkah-langkah Penerapan Pembelajaran Kontekstual :
Konstrukstivisme
Konstrukstivisme, merupakan cara untuk mengembangkan Pola pikir Peserta didik akan pembelajaran yang lebih bermakna. Belajar merupakan perubahan proses “Mengkonstruksi” pengetahuan berdasarkan pengalaman yang telah di lalui oleh peserta didik. Pengalaman tersebut di hasilkan dari Interaksi yang di lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi pengetahuan yang telah diperoleh di susun kembali sehingga membentuk pengetahuan baru yang di dapatkannya dari kehidupan sehari-hari. Jadi semua itu diperoleh sendiri oleh peserta didik dan Kemudian Pendidik memiliki peran untuk membantu dalam merekonstruksi pengetahuannya berdasarkan pengalaman dari masing-masing peserta didik. Nah disana pendidik tidak memberikan Informasi yang “Utuh” namun di sesuaikan dengan pengalaman yang telah di lalaui oleh Peserta didik.
Pengetahuan bukanlah sesuatu hal yang sudah “Jadi” namun suatu “Proses” yang berkembang secara terus menerus. Nah dalam “Proses” ini, Keaktifan dari peserta didik yang di wujudkan oleh rasa ingin tahunya, memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan Pengetahuan peserta didik. Pengetahuan merupakan suatu proses pembentukan (Kontruksi) yang terus menerus berkembang dan berubah. Peserta didik berinteraksi langsung dengan kehidupan sehari-hari contohnya seperti melihat, mendengar, merasa, dan mencium. Dari sentuhan tersebut, Peserta didik mampu membangun suatu pengetahuan mengenai Dunia Nyata serta membangun gambaran dunianya sendiri.
Bertanya
Dengan “Bertanya” maka peserta didik bisa mengembangkan sifat dan rasa ingin tahu terhadap semua hal yang mereka pelajari. Dengan begitu, Usahakan agar peserta didik di dorong untuk melakukan sedikit pertanyaan yang mungkin bisa mengembangkan pengetahuannya secara mandiri.
Melalui proses bertanya, Peserta didik akan menjadi pemikir yang sangat handal dalam memberikan ide atau gagasan pribadinya. Hal itu memungkinkan Peserta didik untuk merangsang ide atau gagasan yang dimilikinya sehingga membentuk pengetahuan serta pengujian baru yang inovatif. Selain itu, Peserta didik bisa bertukar pendapat serta berinteraksi dengan lebih baik lagi.
Menemukan (Inquiry)
Proses ini memberikan pengalaman lebih kepada semua peserta didik. Jadi Pendidik harus menyiapkan rencana yang sangat “Baik” untuk memberikan konsep pemahaman terhadap dunia nyata kepada peserta didik. Sebagai contoh, Pendidik menyiapkan sejumlah masalah (di kehidupan sehari-hari) yang kemudian peserta didik mengenali serta mencoba untuk memecahkan masalah yang terjadi.
Namun proses tersebut harus sesuai prosedur seperti Mengenali masalah, menjawab semua pertanyaan, menggunakan prosedur penelitian, setelah itu menyiapkan “Kerangka” Kesimpulan, hipotesis serta penjelasan yang sangat relevan dengan masalah yang di selesaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Belajar Kelompok (Masyarakat Belajar)
Menciptakan Masyarakat Belajar, Peserta didik tinggal di dalam lingkungan masyarakat. Dengan begitu, Masyarakat bisa dijadikan sebagai seumber daya utama dalam pengembangan pemahaman pembelajaran Kontekstual.
Pemodelan
Buatlah suatu pemodelan atau contoh yang sangat relevan dan mudah untuk di ikuti oleh peserta didik. Pemodelan ini bisa menggunakan objek atau sebatas pengetahuan dari komputerisasi. Namun Sebagai pendidik kita harus mempu menjadi “Pemodelan” yang sangat baik dan mampu di ikuti dengan baik oleh semua peserta didik.
Sebagai Pendidik, Kita harus memberikan contoh yang bisa di tiru oleh peserta didik. Semua kegiatan atau prilaku pendidik harus menjadi “Pemodelan” yang mudah di pahami serta “Baik” untuk di ikuti oleh semua peserta didik.
Reflesksi di Akhir Pertemuan
Melakukan Refleksi di akhir pembelajaran sangatlah penting untuk dilakukan. Refleksi ini bisa berupa diskusi ringan antaran Pendidik dan Peserta Didik. Atau kita juga bisa menggunakan cara “Presentasi” peserta didik dalam mengutarakan pendapat serta pemahaman dari setiap pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu, Kita juga bisa menggunakan cara kerja kelompok dan menyimpulkan rangkuman dari setiap pemahaman yang dikuasai.
Penilaian
Setelah Proses Pembelajaran selesai dilakukan. Maka Pendidik harus memberikan suatu penilaian kepada semua peserta didik. Penilaian tersebut cukup dengan memberikan pertanyaan yang relevan dengan semua pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian Pendidik menilai sejauh mana “Keberhasilan” Pembelajaran yang telah dilakukan tersebut.
Nah itu merupakan Langkah – langkah dalam penerapan Pembelajaran Kontekstual dalam pembelajaran sehari-hari yang relevan dengan kehidupan di dunia nyata.
Baca Juga :