Queue tree merupakan fitur QoS dari mikrotik yang digunakan
untuk melimit bandwidth client yang sangat fleksibel dan kompleks dibandingkan
dengan simple queue. queue bekerja kepada paket-paket tertentu yang telah kita
tentukan di firewall mangle atau biasa disebut marking packet.
Queue tree sangat fleksible karena dapat mengikat target
yang akan dilimitasi berdasarkan alamat ip, port aplikasi, conten raw dan
sebagainya. Sehingga para operator dari sebuah server banyak yang menggunakan
queue tree karena dinilai mampu mengatur bandwidth secara maksimal untuk
berbagai keperluan salah satunya untuk pisah trafik antara bandwidth untuk
trafik sosmed dan streaming download.
Meskipun simple queue juga dapat digunakan untuk melakukan
pisah trafik namun akan lebih nyaman dan puas ketika kita bisa menggunakan
queue tree karena paket yang digunakan akan lebih akurat.
Queue tree sangat bergantung kepada konfigurasi mangle yang
digunakan, penggunaan mangle yang salah bisa membuat queue tree tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Hal tersebut akan menjadi tantangan tersendiri bagi kita
sebagai admin jaringan.
Agar kita bisa memahami bagaimana cara menggunakan queue
tree, kita akan praktekan cara sederhana bagaimana queue tree dan mangle
bekerja. Kita hanya akan melimit trafik upload/download client yang ada di
ether2 saja, simak cara berikut :
Catatan;
Ether1 = ISP (Sumber Internet)
Ether2 = PC-Client (Target yang akan delimit)
Pertama, kta buka aplikasi Winbox untuk mengkonfigurasi
mikrotik kita. Jangan lupa catatan di atas agar kita bisa tau cara mengarahkan
target kita. Kita membutuhkan 2 mark-paket mangle yaitu untuk trafik download
dan upload yang akan kita kaitkan nanti di queue tree. Cara membuat mangle
cukup mudah yang terpenting kita sudah benar mengarahkan antara target dan
sumber internet.
Untuk membuat mark paket
upload masuk ke Menu “IP—Firewall—Mangle—add”
– Chain = prerouting
– In interface = PC-Client (alamat ip/interface target)
– Action =
mark packet
– New packet mark = bw_up (nama paket
upload)
– Ok
Setelah itu kita buat paket untuk trafik download, caranya masih sama masuk menu
“IP—Firewall—Mangle—add”
yang membedakan adalah untuk download in.interfacenya isi dengan ip/ether
yang digunakan ISP(sumber internet)
– Chain = prerouting
– In interface = ISP (alamat ip/interface internet)
– Action =
mark packet
– New packet mark = bw_down (nama paket
download)
– Ok
Dengan langkah diatas maka kita mempunyai dua paket yaitu
trafik Download dan Upload yang mengarah ke ether2( PC-Client) yang bisa kita
kaitkan di queue tree. Masuk menu “Queueus—Queue Tree—add”
– Name = Download
– Parent =
global
– Packet mark = bw_down (arahkan ke mark
paket download yang kita buat sebelumnya di mangle)
– Queue type = default-small
– Max limit = 5M (artinya kita membatasi kecepatan download client sebesar
5Mbps)
Setelah itu kita buat juga queue tree untuk trafik upload,
caranya masih sama masuk “Queues—Queue Tree—add”
– Name = Upload
– parent =
global
– Packet mark = bw_up (arahkan ke mark
paket upload yang kita buat sebelumnya di mangle)
– Queue type = default-small
– Max limit = 512k (artinya kita membatasi kecepatan download client sebesar
512Kbps)
– Selesai.
Pembuatan mangle dan penerapanya di queue tree sederhananya
seperti diatas kita harus membuat sebuah packet dulu agar queue tree dapat
mengenali tugasnya dalam melimit bandwidth. Coba kita tes hasilnya di
menggunakan speed test. Rule queue tree berwarna merah tandanya trafik sudah
full dan mentok di 5mbps.
Tunggu artikel selanjutnya, selamat belajar…
Baca Juga : LimitasiBandwidth Medsos Menggunakan Simple Queue