Belajar Dan Pembelajaran – UAS

Postingan ini ditujukan untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester (UAS) mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran yang diampu oleh Bapak Aceng Ahmad Rodian Susila, M.Pd. di Institut Pendidikan Indonesia (IPI)

Identitas Penulis

Nama

: Gyats Syaepul Azhar

NIM

: 20832013

Kelas

: PTI-2A

1. Model Pembelajaran

Dalam proses belajar dan pembelajaran terdapat beberapa model pembelajaran yaitu Strategi, Pendekatan, Metode, Teknik Pembelajaran yang dapat kita bedakan sebagai berikut:
  • Strategi
    Pembelajaran
Strategi Pembelajran merupakan sebuah perencanaan atau siasat yang digunakan oleh pengajar untuk pengorganisasian isi pembelajaran yang akan berlangsung, dari mulai penyampaian sampai ke pengolahan kegiatan pembelajaran sehingga akan menciptakan sebuah pembelajaran yang efektif dan efisien.
Contohnya : Proses pembelajaran pada materi Bab 2 pada mata pelajaran b. Indonesia akan lebih efektif dan efisien jika dikerjakan oleh siswa secara berkelompok.
  • Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran merupakan proses adaptasi sistem pembelajaran dari seorang pengajar kepada siswa agar siswa dapat dengan mudah memahami segala maksud dan tujuan yang akan diajarkan pengajar.
Contoh: salah satu pendekatan pembelajran mengunakan pendekatan Problem solving, dimana pengajar akan memberikan contoh masalah dan siswa diharuskan mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut. 
  • Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan seorang pengajar untuk menyajikan materi-materi pembelajaran kepada siswa.
Contoh : Dalam pembelajaran perakitan komputer, pengajar lebih memilih menggunakan metode praktik dengan disisipi penjelasan-penjelasan yang dilakukannya.
  • Teknik Pembelajaran 
Teknik Pembelajaran merupakan cara-cara penyampaian pengajar kepada siswa dengan di dasarkan pada keahlian khusus.
Contohnya: Pengajar menggunakan Teknik praktik langsung mengenai pembuatan server yang disiarkan melalui projector  dibarengi dengan penjelasan-penjelasan Langkah-langlah penginstallan server.

2.  Kesulitan belajar

Kesulitan
belajar adalah suatu kondisi yang ditandai oleh adanya hambatan- hambatan dalam
mencapai tujuan belajar; baik yang disadari, tidak disadari, bersifat
fisiologis, psikologis, maupun sosiologis. 

    a. Kesulitan belajar pada Siswa 
Kesulitan belajar yang banyak dialami oleh siswa-siswi
dalam kegitan belajara dan pembelajaran baik di sekolah ataupun diluar sekolah.
Kesulitan belajara adalah  suatu kondisi
dimana ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan belajar,
baik yang disadari, tidak disadari oleh siswa, bersifat fisiologis, psikologis,
maupun sosiologis. Sehingga hal tersebut harus diperbaiki satu persatu agar
terciptanya Susana pembelajaran yang efektif dan efisien. Masalah-masalah
tersebut dapat kita artikan sebagai berikut:
  • Fisiologis : masalah fisiologis atau masalah yang berhubungan dengan fisik yang dialami oleh siswa tersebut. Fisik yang lemah atau tidak bisa digunakan secara normal seperti cedera ataupun bawaan lahir, hal tersebut bisa menjadi alasan seorang siswa kesulitan dalam merespon dan menerima pembelajaran. 
  • Psikologis : yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan atau perasaaan atau sering kita sebut mood dari siswa yang sedang belajar juga dapar mempengaruhi proses belajar dan pembelajran.
  • Sosiologis: berhubungan dengan interaksi siswa dengan orang lain atau lingkungannya.

    b. Faktor-faktor Kesulitan Belajar
Dalam proses pembelajran siswa sering dihadapkan dengan kesulitan-kesulitan yang menggagu proses pembelajrannya. Terdapat dua faktor yang dapat menyebabkan siswa kesulitan dalam belajar, diantaranya:
  • faktor internal
Kesulitan belajar yang timbul dari masalah yang ada pada diri sendiri seperti:
    • Kelemahan Fisik
    • Kelemahan Mental
    • Kelemahan Emosional
    • Kebiasaan yang Salah
    • Tidak Memiliki Kemampuan Dasar
  • faktor external
selain faktor internal, siswa juga dapat kesulitan dalam belajar karena ada masalah yang di akibatkan faktor-faktor dari luar atau faktor external, diantaranya:
    • Kurikulum yang tidak sesuai dengan karakteristik Siswa
    • Kelemahan dalam Sistem Pembelajaran
    • Terlalu Banyak Pembelajaran
    • Sering Pindah Sekolah
    • Masalah Keluarga
    c. Teknik pengungkapan dari kesulitan belajar

Untuk mengungkap masalah-masalah yang dihadapi siswa kita sebagai pengajar dapat melakukan beberapa cara diantaranya:
  • Observasi atau mengamati bagaimana interaksi siswa dikelas atau dengan melakukan wawancara.
  • Tes Hasil Belajar Siswa, dengan melakukan tes-tes pemahan tertentu kepada siswa sehingga akan diperoleh nilai yang didapatkan siswa, sehingga kita sebagai pengajar dapat mengetahui siswa mana saja yang kesulitan belajar atau tidak.
  • Tes Diagnostik, tes diagnostik hampir sama dengan pertanyaan-pertanyaan hasil bejajar dengan memberikan tes yang akan menguji sejauh mana siswa dapat memahami pembelajran yang sudah berlangsung.
  • Tes minat bakat siswa juga dapat dilakukan untuk mengetahui seberapa minat siswa kepada setiap mata pelajaran yang dipelajarinya.
  • Kuisioner, dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan apa yang menjadi hambatan siswa dalam proses belajar dan pembelajaran.

3. Peran Guru dalam Pembelajran di saat Pandemi

Guru adalah komponen yang akan menjadi motivator, inovator, dan evaluator yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Tanpa guru sabagus apapun strategi atau seideal apapu strategi, ini tidak akan terwujud tanpa adanya guru yang berperan didalamnya.
Terutama dalam pandemi seperiti saat ini, guru harus beradaptasi dengan sistem pembelajaran daring (dalam jaringan/online). Guru diharapkan dapat menggunakan teknologi sebagai media baru untuk mengelola pembelajaran secara total dari mulai absensi, pemberian materi, evaluasi dan penilaian akhir. Adaptasi dengan penggunaan teknologi masa kini menjadi PR bagi setiap guru untuk memaksimalkan proses belajar dan pembelajaran. 

4. Perencanaan Pembelajaran

Pembelajaran mengandung makna adanya kegiatan belajar dan mengajar, dimana pihak yang mengajar adalah guru dan yang belajar adalah siswa yang berorientasi pada pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa sebagai sarana pembelajaran. Dalam proses pembelajaran akan mencakup berbagai komponen lainnya, seperti media, kurikulum, dan pasilitas pembelajaran.

    a. Pentingnya Perencanaan Pembelajaran

  • Untuk menemumukan kelemahan yang ada sehingga akan dapat meningkatkan/memperbaiki kualitas program yang akan dilakukan
  • Agar proses belajar dan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien
  • Adanya kesiapan dalam penguasaan materi sebelum proses pembelajaran dimulai sehingga mudah dalam implementasinya
  • dapat digunakan sebagai pedoman dalam proses belajar dan pembelajaran
  • Dapat dijadikan sebagai acuan belajar siswa untuk mengembangkan kemampuan dengan lebih kreatif
  • Untuk memudahkan menyampaikan materi sesuai dengan rencana dan tujuan guru terhadap siswa
  • Membantu guru dalam proses pembelajaran sehingga apa yang diinginkan dapat tercapai.
    b. Unsur-Unsur Perencanaan Pembelajaran
  • Ilmiah yaitu keseluruhan materi yang dirancang harus dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan keilmuaannya.
  • Materi yang relevan dengan pembelajaran yang dilakukan
  • Sistematis yaitu unsur harus saling keterkaitan
  • Memadai yaitu cakupan indikator materi pokok, pengalaman, sumber belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
  • Aktual dan kontekstual atau mengacu kepada kejadian yang terjadi dan memberi informasi
  • Fleksibel perencanaan harus dapat menaungi keberagaman, perubahan disekolah ataupun dimasyarakat.
  • Menyeluruh artinya harus mencakup semua kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

5. Pembelajaran Daring

Peran teknologi informasi menjadi sangat penting dalam proses pembelajaran, terlebih pada masa pandemi seperti saat ini. Munculnya Covid-19 mengaharuskan segala aktivitas dilakukan di rumah, termasuk kegiatan belajar mengajar. Sebagai bentuk upaya pemutusan rantai penularan virus Covid-19, kegiatan pembelajaran yang semula dilakuakn secara tatap muka langsung oleh pendidik dan peserta didik dilakukan secara daring.
    a. Maka dari itu kita sebagai pendidik dan peserta didik harus mulai beradaptasi dengan kegiatan belajar dan pembelajaran yang mengaharuskan kita menggunakan teknologi informasi secara full dalam proses belajar dan pembelajaran. Pembelajaran daring bukan berarti tidak ada interaksi antara pendidik dan peserta didik, dengan kemajuan teknologi kita bisa melakukan insteraksi virtual menggunakan aplikasi-aplikasi yang mendukung untuk melakukan hal tersebut, contohnya zoom, google meet, dsb.

    b. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tinggalkan komentar