Neicytekno – Kesulitan belajar merupakan masalah yang sering dialami seseorang terutama siswa yang sedang menuntut ilmu baik disekolah formal maupun non-formal. Berbagai masalah dan hambatan sering dialami ketika proses pembelajaran berlangsung baik yang disadari maupun yang kita tidak sadari. Hambatan seperti mudah ngantuk, suara bising, tidak fokus, pembelajaran kurang menarik, dsb.
Kesulitan Belajar
Apa itu Kesulitan Belajar? Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan belajar, baik yang disadari, tidak disadari, bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosiologis.
Masalah kesulitan belajar ada disetiap masing-masing individu artinya setiap orang mempunyai kesulitanya sendiri, kesulitan belajar tidak selalu karena pembelajaran yang kurang menarik, tidak selalu semua karena faktor ngantu. Setiap individu memiliki masalahnya masing-masing yang harus kita telaah lebih dalam melaui observasi melalui pendekatan-pendekatan untuk menemukan titik seseorang yang menyebakan kesulitan belajar.
Latar Belakang Kesulitan Belajar
Bagaiamana sampai individu atau siswa mengalami kesulitan belajar? setiap masalah pasti ada latar belakangnnya atau sebab akibat. Ada dua faktor yang melatarbelakangi sesorang kesulutan dalam belajar. Diantaranya:
1. faktor Internal
Kelemahan Fisik
Kelemahan Fisik seperti kurang berfungsinya panca indra siswa seperti rabun, kurang mendengar, kemudian kesehatan badan sedang tidak fit (sakit), Cacat tubuh (pertumbuhan kurang sempurna) merupakan hal yang dapat menjadi hambatan siswa dalam belajar.
Kelemahan Mental
Kelemahan mental seperti ganguan mental yang disebabkan oleh berbagai hal, IQ rendah yang biasanya karena genetik, dapat menjadi faktor yang mempengaruhi sesorang dalam proses menerima pembelajaran. Sehingga kelemahan mental seperti ini biasanya mendapatkan perlakuan khusus seperti yang dilakukan sekolah luar biasa (SLB) yang memiliki cara khusus menghadapi orang yang sulit belajar normal.
Kelemahan Emosional
kelemahan emosional seperti phobia atau memiliki ketakutan terhadap sesuatu seperti suara keras, takut terhadap orang yang marah, takut terhadap penghapus, dsb. Hal ini akan mempengaruhi siswa dalam proses belajar.
Kebiasaan yang salah
Kebiasaaan yang tidak relevan atau dianggap tidak masuk dalam konteks belajar dan pembelajaran seperi bolos, sering tidak masuk, malas mengerjakan tugas, dsb.
Tidak memiliki kemampuan dasar
Tidak memiliki pengetahuan dasar menjadi point penting yang sering dikatakan siswa dalam pembelajaran, contohnya seperti istilah “salah pilih jurusan”, karena pada jenjang sekolah sebelumnya tidak ada mata pelajaran yang seperiti itu dan ini merupakan salah satu faktor yang sering dialami siswa dan menjadi penghambat siswa dalam proses pembelajaran.
2. Faktor Eksternal
selain dari faktor yang datang dari individu itu sendiri, ada juga faktor luar individu yang dapat mempengaruhi siswa dalam proses belajar dan pembelajaran, yaitu faktor eksternal yang diantaranya sbb:
Kurikulum yang tidak sesuai dengan karakteristik Siswa
kurikulum nasional maupun yang diterapkan setiap sekolah yang tidak sesuai dengan karaktersitik sisiwa, contohnya penerapan “Fullday School” yang bagi sebagian siswa merasa tidak cocok.
Kelemahan dalam Sistem Pembelajaran
Kurangnya infrastruktur, fasilitas, kelas tidak nyaman, atau tidak tidak tersedianya hal-hal yang seharusnya menjadi pendukung proses pembelajaran tersebut.
Terlalu Banyak Pembelajaran
Siswa yang jenus karena terlalu banyak tugas, pembelajaran yang tidak sesuai, sehingga pembelajaran itu menjadi hal yang sangat berat bagi siswa.
Sering Pindah Sekolah
Siswa yang sering pindah sekolah akan cenderung kesulitan dalam pembelajaran karena harus beradaptasi kembali dengan lingkungan sekolah, teman, pelakaran, dsb.
Kelemahan Keluarga
Keluarga adalah sekolah pertama kita, sehingga keluarga harus ikut berperan dalam proses pembelajaran seperti memberi semangat, mengingatkan tugas, dsb. Sebagai keluarha terutama orang tua sepatutnya tidak acuh terhadap anaknya, bukan hanya menyerahkan anaknya ke sekolah saja dan lepas tanggung jawab sebagai orang tua, tapi haruslah memberikan bimbingan, diarahkan, dsb.
Teralu Banyak Kegiatan Diluar Sekolah
Terlalu banyak mengikuti kegiatan diluar sehingga lupa akan kewajibannya sebagai pelajar.
Ciri-Ciri Kesulitan Belajar
1. Hasi Belajar (NIlai) Dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Perolehan Nilai yang dibawah kriteria tertentu merupakan salah satu contoh siswa mengalami kesulitan belajar. Bagaimana siswa mendapatkan Nilai? siswa mendapatkan nilai dari hasil evaluasi pembelajaran yang sudah ditempuhnya, contohnya ujian tengah semester atau ujian akhir semester. Setelah siswa mendapatkan pembelajaran selama satu semester, siswa harus melewati proses evaluasi melalui pretest-pretest yang sesuai dengan apa yang telah dipelajari siswa, kemudian siswa akan mendapatkan nilai dari hasil mengerjakan soal-soal evaluasi tersebut.
Hasil evaluasi ini akan berguna untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam mengingat dan memahami pembelajaran yang telah dilaluinya. Dengan adanya nilai evaluasi akan terlihat siswa yang kesulitan atau dapat dikatakan memenuhi kriteria capaian pembelajaran.
2. Kecenderungan Potensi yang dimiliki
Setiap individu memiliki potensi yang berbeda-beda. Untuk mengetahui potensi setiap individu dapat diketahui dari bagaimana siswa dapat memahami pembelajaran.
3. Hasil Belajar tidak Sebanding Dengan Usahanya
Usaha yang dilakukan oleh siswa harus dilihat dari hasil belajar, bagaimana siswa itu belajar dan menguasai materi, berapa durasi waktu belajarnya dan bagaimana konsep belajarnya. Jika hasil belajar dibawah kkm maka kita Tanya siswa tentang cara atau konsep belajarnya.
4. Lambat dalam Melaksanakan Tugas
Bagaiamana setiap siswa konsisten dalam melaksanakan tugas dari ketepatan waktunya, nilai, atau kemampuan siswa, hal ini bisa menjadi bahan evaluasi apakah tugas tersebut terlalu berat untuk dia, atau tidak mengerti tugasnya, atau siswa tersebut tidak ada niatan untuk mengerjakan, dsb. hal ini merupakan tanda dari siswa yang kesulitan dalam belajar.
5. Menunjukan Sikap dan Prilaku Kurang Baik/tidak wajar
Sikap yang kurang baik seperti acuh tak acuh, sering bolos, tidak mengerjakan tugas, selalu datang terlambat, menentang kepada pembelajaran, berpura-pura bersemangat padahal tidak tapi ketika dilakukan evaluasi terhadap pembelajaran siswa tidak bisa menunjukan adanya paham terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan.
6. Menunjukan Gejala Emosional yang tidak wajar
Gejala emosional sepert gampang marah, mudah tersinggung, murung, merupakan ciri dalam kesulitan belajar yang harus kita sebagai guru pahami, kenapa siswa seperti itu dan bagaimana cara mengatasinya.
Bagaimana Pendekatan Terhadap Kesulitan Belajar?
Kesulitan belajar bukan sekedar masalah instruksional-paedagogis tetapi juga masalah psikologis, karena kesulitan belajar berakar dari aspek psikilogis terutama gangguan kepribadian dan penyesuaian diri, oleh karena itu bantuan yang diberikan harus bersifat psikologis trapiutik dan intruksional-paedagogis.
Teknik Mengungkap Kesulitan Belajar
Terdapat teknik yang dapat kita lakukan untuk mengetahui bagaimana kesulitan belajar. diantaranya:
Obeservasi
Melakukan observasi terhadap individu seperti bagaimana individu tersebut dikelas, mewawancarai.
Tes Hasil Belajar
Memberikan test seperti pre-test atau post-test untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa setelah proses pembelajaran yang telah dialaui.
Tes Diagnostik
Tes untuk mendiagnosa bagaiman siswa itu dalam mengikuti pembelajaran, dengan memberikan test pengetahuan untuk mengetahu sejauh mana potensi yang dimilikinya.
Test Bakat dan Minat
Mengetahu minat dan bakat siswa akan lebih memudahkan pengajar dalam mengarahkan siswa, misalnya jika siswa tersebut minat dengan matematika maka masukan ke eskul matematika jangan ke matkul yang lain seperti bahasa inggris karena akan memberatkan siswa tersebut.
Angkat atau Kuisioner
Memberikan kuisioner atau angket kepada siswa bagaimana tanggapan dan hambatan yang dilalui saat proses belajar.
Upaya Penanganan Kesulitan Belajar
Upaya-upaya untuk menangani kesulitan belajar siswa, beberapa diantaranya seperti berikut:
1. Instruksional Paedagogis
Pembelajaran Ulang atau Remedial
Program Pengayaan diluar jam sekolah untuk siswa yang selalu dibawah kkm
Pembelajaran Individual (Pengarahan Pembelajaran disekolah dan dikeluarga)
Penyediaan Pelajaran Pilihan (yang diminati)
2. Penanganan secara Psikologis yang bersifat trapeutik seperti pada guru BP/BK, dengan proses interaksi tatap muka melului proses pendekatan dari hati kehati menceritakan dan mencari solusi apa masalah yang dialami siswa, ataupun potensi yang dimiliki oleh siswa, sehingga BP/BK akan menjadi bimbingan konseling.
Demikian materi pembahasan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa saat proses pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi, ciri-ciri, dan upaya-upaya yang harus kita lakukan untuk mengatasi masalah kesulitan belajar.